Istilah
pembangunan bangsa tidak hanya berkaitan dengan pembangunan di bidang ekonomi,
tapi juga di bidang politik, sosial dan budaya. Ada 3 hal yang harus
diperhatikan. Hal pertama yang paling penting adalah kemampuan kita untuk
berkomunikasi dengan satu sama lain. Semakin kita jauh dari proklamasi tahun
1945, mengharuskan kita untuk senantiasa memperkaya kosa kata bahasa indonesia
karena permasalahan kita semakin banyak dan kompleks sifatnya. Yang juga
penting adalah keterkaitan kita dengan daerah-daerah di seluruh Indonesia
dimana tidak bisa keputusan keputusan itu dibuat sendiri oleh Jakarta tapi juga
harus menyertakan keinginan dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan
dengan Indonesia. Dalam hal ini peran bahasa Indonesia sangat penting agar
tidak timbul kesalahpahaman.Pada
waktu ini memang terjadi rebutan dalam penggunaan bahasa dari berbagai pihak
untuk memahami apa yang terjadi di dunia. Termasuk di ASEAN yaitu antara bahasa
Indonesia dengan bahasa Inggris. Kesulitan-kesulitan ini adalah salah satu
penyebab timbulnya penggunaan kosa kata yang campur aduk di dalam siaran TV dan
media lainnya. Bahasa yang campur aduk ini menjadi semakin sulit untuk
dimengerti oleh rakyat.Misalnya
saja untuk mengatakan bahwa argumen yang disampaikan oleh pak menteri tidak
mengandung nuansa yang aspiratif dan tidak solutif. Itu maksudnya apa? Dan
banyak sekali kata-kata seperti itu.Fenomena ini juga terjadi di Perancis. Orang perancis
sendiri merasa diserbu oleh kosa kata bahasa Inggris. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Keempat baru memiliki sekitar 90 ribu lema. Padahal Roget’s Thesaurus yang dijangkar di perpustakaan karena
sangat mahal harganya, memiliki hampir satu kosa kata. Itu sebabnya bahasa
Indonesia makin didesak oleh keperluan dari luar sehingga timbul penggunaan
kosa kata bahasa Inggris yang berlebih. Dan akhirnya makin menyulitkan
komunikasi kita dengan rakyat.Yang kedua, semakin jauh kita berjalan, semakin banyak
persoalan yang menimbulkan makin tingginya keperluan untuk senantiasa
mengembangkan bahasa Indonesia. Contohnya Talk Show yang
kini banyak diselenggarakan oleh media elektronik menimbulkan banyak perdebatan
atau polemik baik di surat kabar maupun media digital seperti internet. Bahasa
Indonesia akhirnya menjadi keperluan kita untuk membangun konsensus yang
dikehendaki oleh musyawarah mufakat.Tapi
memang ada sisi negatifnya, yaitu, dengan menyebarnya bahasa Indonesia ke
seluruh pelosok nusantara, kini semakin banyak suku bangsa, daerah dan kelompok
agama, kini mampu mengungkapkan ketidak puasannya terhadap satu sama lain.
Dalam keadaan demikian ada yang berpendapat konflik lebih mudah terjadi. Dulu,
tanpa bahasa pemersatu masing-masing daerah akan sulit berkomunikasi apalagi menyatakan
kemarahan. Misalnya antara suku Banten Selatan dengan Tapanuli Utara atau
daerah Minahasa dengan Bugis. Hal negatif lainnya adalah, seperti dikemukakan
oleh UNESCO, hampir 700 bahasa regional di Indonesia terancam punah.Yang
terakhir adalah, jika kita menengok dunia film, dunia sastra dan dunia teater,
bahasa Indonesia membuat kesusastraan, kebudayaan dan dunia seni Indonesia
menjadi semakin kaya. Setiap lakon daerah kini bisa dibawa atau ditayangkan ke
wilayah lainnya di Indonesia. Dengan teknologi multimedia, semakin banyak
dorongan bagi para seniman untuk lebih kreatif menggapai pasar Indonesia yang
luas ini.Inilah
tiga soal yang harus diperhatikan mengapa bahasa Indonesia memerlukan perluasan
kosa kota yang cepat dan terus menerus sebagai bagian dari pilar pembangunan
bangsa lewat pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar